BRI Raup Rp95 T dari Rights Issue

Jakarta, CNN Indonesia --

PT BRI (Persero) Tbk atau BBRI resmi melepas 28,2 miliar saham baru lewat aksi korporasi rights issue yang dilakukan guna membentuk Holding Ultra Mikro dengan Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

Dari sana perseroan berhasil mengumpulkan dana senilai Rp95,9 triliun yang terdiri dari Rp54,7 triliun dalam bentuk partisipasi non tunai pemerintah dan Rp41,2 triliun dalam bentuk cash proceed pemegang saham publik.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan rights issue BRI merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, menduduki peringkat ketiga di Asia, dan peringkat ketujuh di dunia.


"Rights issue oleh BRI tercatat yang terbesar di Indonesia, tertinggi di kawasan Asia Tenggara serta menduduki peringat 3 Asia dan masuk 7 besar dunia sejak 2009," ujar Inarno pada ceremony Rights Issue BRI, Rabu (29/9).

Inarno menambahkan bahwa pencapaian ini tak lepas dari upaya dan kerja keras BRI dalam menjaga kinerja dan fundamental perusahaan.

Menurut dia, BBRI merupakan saham dengan kinerja baik dan selalu masuk konstituen LQ45.

[Gambas:Video CNN]

"Sampai saat ini, sejak Februari 2005 BBRI juga masuk LQ45, BBRI juga termasuk perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia serta menjadi saham yang paling aktif ditransaksikan berdasarkan nilai," imbuhnya Inarno.

Pada kesempatan sama, Direktur Utama BRI Sunarso menambahkan dengan hasil rights issue tersebut, maka kepemilikan saham publik masih di atas 40 persen sesuai dengan target BRI.

"Pencapaian tersebut tidaklah mudah, mengingat proses rights issue BRI dan pembentukan Holding Ultra Mikro dilakukan di tengah kondisi ekonomi yang masih berjuang untuk bangkit akibat pandemi covid-19," ucapnya.

(wel/agt)

Related Posts

0 Response to "BRI Raup Rp95 T dari Rights Issue"

Post a Comment