Perajin Alat Musik Tradisional di Pariaman Malahan Mengalami Kenaikan Omzet Sejak Pandemi Covid-19
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Olia Efendi (28) merupakan seorang perajin alat musik tiup Minangkabau bermotif tabuik khas Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat atau Sumbar.
Hingga kini, dirinya mengaku bahwa omzetnya malahan meningkat di sejak masa Pandemi Covid-19.
SeIama ini diungkapkan bahwa omzetnya khusus semenjak masa Pandemi Covid-19, rata-rata mencapai Rp 2 juta dalam satu bulan.
Perkiraannya, dalam satu bulan bisa menjual 15 hingga 20 unit alat musik, sedangkan produk kreatifitas yang paling laris ialah; Bansi.
Sedangkan, pada 2019 lalu, dia memperkirakan alat musiknya hanya terjual sekira 10 unit, dengan penghasilannya hanya Rp 1 juta per bulan.
"Sebelum Pandemi, dari 2017 hingga 2019 omzet saya kisaran Rp 1 juta per bulan. Namun, pada 2020 hingga saat ini sekitar Rp 1,5 juta hingga sampai Rp 2 juta perbulan," kata Olia kepada TribunPadang.com, Rabu (27/10/2021) sore.
Bahkan kata dia, pada awal Pandemi Covid-19, sekira Bulan Maret tahun 2020, ia mendapatkan pesanan dengan jumlah besar, yakni sebanyak 1.200 unit.
Kata dia, 1.200 unit alat musik tiup itu dipesan oleh Pemerintah Provinsi atau Pemprov Sumatera Barat (Sumbar).
"Ketika itu kami mengirimkan alat musik yang sudah selesai secara bertahap, jadi satu kali dalam sebulan kami mengirimkan seratus hingga dua ratusan selama enam bulan," ungkap Olia.
Dikatakannya, karena ia telah menjual karyanya di aplikasi online shop, maka pembeli bukan hanya berasal dari lokal Sumatera Barat saja.
0 Response to "Perajin Alat Musik Tradisional di Pariaman Malahan Mengalami Kenaikan Omzet Sejak Pandemi Covid-19"
Post a Comment